Kamis, 02 Agustus 2018

Mukena O Mukena


Mukena.

Sehari2 acap disepelekan.

Yang tadinya berwarna putih susu, berubah menjadi putih abu2/putih coklat susu, disertai bau apak.

Tetap dipakai jua.

Asal2an. Padahal mau bertemu Tuhan.

Ah. Tuhan Maha Pengasih Maha Penyayang. Lagian sholat di rumah doang. Napa mesti repot2?

Coba aja mau wawancara kerja. Atau ketemu pacar. Ato sungkeman sama calon mertua.

Wetssss.

Baju baru dong. Semprot parfum. Disetrika selicin2nya.

Mukena.

Hari bahagiamu sejatinya ada dua.
Idul Fitri dan idul adha.

Di dua hari tersebut orang baru berlomba mencarimu. Gegap gempita warna warni mukena baru. Dipakai 10 menit lalu disimpan kembali setahun penuh. Sehari2 biar si putih coksu berbau apak kembali yang menemani.

Uh oh.

Who do we want to impress, really?

Manusia apa Tuhan?

Betul, Allah tidak menyukai bila kita berlebih2an. Tapi menghadapNya dengan mukena yang senantiasa bersih dan wangi? Setiap Minggu diganti. Di laundry. Bebas bau apak apalagi bercak noda hitam di bagian dagu mukena.

Padahal Allah cinta keindahan. Mau berwarna warni bermotif pelangi (asal tidak berlebihan ya). Mau polos hitam dan putih. Tidak mengapa. Bebaaaas. Asal tidak menerawang. Tidak memperlihatkan aurat. Tidak kotor.

Mari yuk kita temui Allah dengan mukena yang baik. Segala kebaikan hanya padaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar