Rabu, 17 September 2014

Taylor Swift



Entah mengapa, saya merasakan emosi yang sama dengan penyanyi country yang satu ini. I could really get into her songs. I understand the ‘message’ in the songs so much, I do. Mirip sekali dengan gejolak-gejolak emosi saya dulu – di masa muda haha.
Ternyata setelah ditilik-tilik, kami memang memiliki kesamaan. Sama-sama perempuan, ya kan? :P
Saya dan Taylor sama-sama Sagittarius. Saya dan Taylor memiliki kemiripan dalam menghabiskan masa muda kami tentunya-tak lain dan tak bukan-adalah di dunia percintaan- sama-sama punya banyak mantan… (ahiiir kabuuur ahhh nanti ditoyor pipiii).
Loh loh loh, g masalah dong? Itu kan DULU, masa MUDA. Saya toh sekarang sudah menetap di satu hati, dan itu MUTLAK, sudah tak bisa diganggu gugat hehehe #membeladiri.com.
Kesamaan saya dan Taylor lainnya, kami sama-sama suka menulis kisah percintaan kami. Bedanya, saya hanya bisa mendeskripsikannya lewat tulisan (seperti saat ini), sedangkan Tay (jieh sok akrab) menuangkannya dalam lirik dan nada dan menjadikannya sebagai top hits dan memenangkan berbagai award. Bayangkan pundi-pundi yang ia hasilkan karena menjual ‘cerita’ tentang mantan! Ahahaha. Bener-bener creative way to express your angry/regret/sad/revenge/loving feeling yak.
Nahhh, berikut di antara lagu-lagunya yang benar-benar ngena di saya:
1.    I Knew You Were Trouble
Luapan kemarahan dan penyesalan, pada sang mantan yang-she knew it before-adalah seorang player.  Kenapa kok bisaaaa gw masih mau aja sama elo padahal gw tauu elo itu player? Maluu banget kalau inget gw pernah jalan sama itu oraaang.

2.    Back to December
Kalau yang ini soal penyesalan. Nyesel karena udah memutuskan seseorang secara sepihak – begitu saja tanpa penjelasan. Dan ketika ia menyadari dan  ingin kembali, semuanya sudah terlambat. Klise lah yaa sebenarnyaa… Cuma karena judulnya adalah Desember, jadi saya bangettt. Kan itu bulan lahirnya orang keren like me and Tay hahaha.

3.    Everything Has Changed
Sama, ini juga penyesalan karena membiarkan seseorang yang sudah dikenal sedari dulu berlalu – tanpa sempat mengungkapkan perasaan satu sama lain (gw nangkepnya sih temen sepermainan/old friend you’ve been knowing forever yaa,, au deh yang laen nangkep apa haghag). Padahal mereka tahu sama tahu. Suka sama suka. Tapi ya itulah… Ketika mereka kembali bertemu, semuanya sudah berubah… Saya sukanya karena ngelihat video klipnya – yang diperankan anak-anak. Their acting was so pure J

4.    Shake It Off
Nah lagu ini cocokk banget buat yang suka bingung,,, heran,,, napa sih orang-orang hanya ngelihat kita dari sisi negatifnya saja??? Itu pun yang mereka PIKIR negatif. Kayak Tay yang dibilangin selaluuu gonta ganti pacar dan her dance move is… freak. Don’t they (haters) know kalo kita juga punya banyaaaak sekali kelebihan daripada kekurangan yang mereka umbar-umbarkan? Huh!
Emang iya, saya akui kalau Tay itu memang ga bisa nari – kayak yang dia gambarkan di videonya. Emang gue ga bisa nari, trusnya ngapa? Gue toh  selalu paling menikmati segala jenis musik di berbagai kesempatan. Yang saya lihat memang benar, dia selalu berada di urutan terdepan dari semua ajang, dan dia selalu mengapresiasi musisi lain dengan menari-heboh-dengan-gerakan-khasnya. She catches the beat. And she makes a good music. Isn’t that what important? Mengapa pula kita harus mengurusi mantan-mantannya yang banyak dan bagaimana ia berdansa? Hahaha. Show them (the haters) we always have reasons to keep on going the good things what we did.
Kalau saya bawa ke diri saya, ya, misalkan soal kerjaan. Mungkin saya bolot (baca:malas) bila ditugasi jobdesk marketing. Tapi lihat dulu dong kemampuan saya di taksiran berlian (ehem). Lagipula, bukankah pada saat rekrutmen memang mencari penaksir bukannya marketing? Kalau dari awal tau untuk marketing mah saya kemungkinan besar ga akan apply hahah. Lalu buat apa saya ambil S2 marketing? Buat keperluan bisnis pribadilaah … Hohoho. Sejujurnya, memang buat menunjang pekerjaan, awalnya. Cuma karena satu dan lain hal, jadilah saya sedikit kuciwawa dan akhirnya berenggan-enggan ria dalam pemasaran hehe. Jadi yahh itulah buat saya meaning lagu ini.
Nah, back to Taylor, Hal-hal kecil di atas lah yang membuat saya ngefans dengan penyanyi ini. Dia jujur. Tidak sok cantik seperti kebanyakan seleb Hollywood. Tidak jaim. Yet superrr talented. Semoga ia bisa terus berkarya daaan… tentunya menikah… hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar