Rabu, 17 September 2014

What Are You Good At?



Recently, terlalu banyak saya mendengar kata: ah mana bisa. Ah engga mungkin. Ah udahlah udah tua mau ngapain lagi.
Yea, young generation today choose to limitate their own selves (dooh, sok tua yak eyke?).
Saya juga kadang-kadang ngomong begitu sih… Tapi dalam hati sebenarnya saya ngeyel begini: mampuuus gw mau banget jadi penyanyiii. Or: anyiiirrr gw pengen doong kerja di Kemlu, kinda cool punya banyak relatif dari seantero bumi!

Ahahaha, got me!

Jadi sebelum kita memutuskan untuk berkata tidak bisa atau tidak mungkin, yuk kita sekarang berkenalan dulu sama diri kita… Buat deh, daftar kebisaan kita-yang benar-benar ahli kita lakukan-bahkan tanpa ada yang mengajarkan. Contohnya saya nih yaa (eng ing eeeng):



-       I’m good at musical
Saya suka menari dan bernyanyi. Dari kecil, saya selalu pengin tampil di panggung. Banci tampil. Saya tidak bisa bilang suara atau tarian saya bagus, tidak. Tapi saya yaah bolehlah.
Dipilih sebagai teman duet buat rekaman oleh seorang rekan – yang suaranya mirip Afgan – diajak duet juga oleh senior yang pintar memainkan gitar – membuktikan kalo suara saya kan ga jelek-jelek amat. Ya kan? Yak an? Hahaha.
Lalu saya diajak ikut menari oleh rekan yang memang dancer, membuktikan jika saya memang memiliki kemampuan di bidang ini.
Satu lagi, saya dulu ditunjuk sebagai pelatih tim folksong (tim menari dan menyanyi di kampus.red), membuktikan saya memang (ehm) mampu, kan? Setidaknya, menurut sekitar saya, saya mampu. Pede abissss.

-       I’m pretty good at literature
Dalam kurun waktu beberapa bulan ini, tulisan saya mengenai rumah tangga dan anak sukses membuat orang menangis. Dulu, di kampus, tulisan ‘pesan dan kesan’ setelah praktikum saya selalu dibacakan senior, karena katanya tulisan saya… jujur, apa adanya, bikin ketawa, (di satu sisi saya yakin, bikin senior pengen ngegeplak pala saya kali), dll. Itu, membuat saya sangat senang. Saya senang dihargai, dipuji, dengan hal yang memang-saya bisa dan have fun melakukannya J Itu membuat saya semakin semangat berkarya! Saya memang masih belum jadi menulis novel. Novel pertama yang saya buat dengan suksesnya dieksekusi oleh teman saya yang udah penulis beneran: apaan ini?? Apa ga bisa lebih mengena pembaca lagi? Ahahaha. I’m editing now fellaa.. nanti tolong dikoreksi kembali yaaak.
Saya juga bisa menata emosi dengan baik. Lewat tulisan, ya. Secara verbal, saya sulit menahan emosi (marah, sedih, kecewa). Saya lebih sering diam jika dalam keadaan tidak senang. Jika saya sedang senang ya saya akan tertawa keras-keras :P
Saya suka menulis dan membaca. Saya bisa berbahasa negeri Ratu Elizabeth dengan sangat baik-yang mana itu terjadi hanya karena kemauan saya saja. Saya tidak les untuk pintar berbahasa universal tersebut. Saya hanya mengoleksi kaset di kala SMP, rewind, playback, lihat lirik di kaset, liat kamus, dan yak. Saya bisa dengan sendirinya. Sombong? Engga. Karena setiap orang diberi bakat yang berbeda-beda. Kalo kayak fisika, saya mau guling-guling belajar macam apapun, saya ga akan bisa-bisa. Haha. Pun dengan akuntansi, marketing (heyy padahal saya S2 marketing looh hahaha), politik, menggambar daaan memasak. I’m bad at those things, no matter how hard I try, teteupp sajaa… ga bisa bisaaa.

-       I’m good at statistic
Satu-satunya sub mata ajaran matematika yang saya bisa. Tolong jangan beri saya soal sin cos tang, turunan, tanjakan (eh?) dan teman-temannya. Hanya statistik yang saya bisa. Entah mengapa, saya menyukainya. Dulu, di kuliah saya belajar manual. Saya suka sekali menghitung peluang (mana yang lebih besar, peluang jadian dengan si X atau si Y? Ahahaha). Sssst, saya malah tidak paham sama sekali dengan SPSS yang automatically bisa menyelesaikan hitungan statistik dalam sekejap! Hahaha. Thanks God my husband expert at it. It helped me so much during my thesis.

-       I’m good at sports!
Oh yeah? Really? *lihat saya dari ujung kaki ampe ujung rambut. Ga seujung-ujung pun kelihatan sosok atletisnya hahaha*
Yep. Saya bisa badminton, senam, dan lari dengan baik. Silahkan looh kalau mau adu ketiga cabang itu dengan saya. Haha nantangin. Selain itu, saya juga tercatat sebagai tim basket SMA. Waktu kelas 1, sebelum berhijab, saya ikut tim basket. Setelah berhijab, saya undur diri karena latihannya HARUS pake celana di atas paha sedikit dengan alasan agar tidak membatasi ruang gerak. Ahay bingit kan. Terpaksalah saya say bye bye, gantung sepatu dari dunia basket (ealaah pensiun dini ceritanyaa).
Nah, meski I love sports, saya ini paling ga bisa yang namanya volley ball sama lempar-lemparan itu. Lempar lembing kek, apa kek. Saya ga bisa. Tangan mungil saya ga kuat buat olahraga begituan (ahahahak).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar