Senin, 07 Juli 2014

My Baby Loves Jazz!


Oh, really. 

How do I know?

Of course I know, I’m her momma :D

Ketika bayi. Ia masih berusia sekitar beberapa minggu. Kala menangis ia hanya akan berhenti ketika mendengar lantunan suara Glenn Fredly di iklan suatu merk kopi. Dan ketika beranjak dewasa (jika belasan bulan telah dikategorikan demikian haha), ia senang mendengar Raisa dan Andien.

Mungkin, memang, karena ibunya suka. Tapi seingat saya, saya jarang sekali mendengarkan musik saya di hadapannya. Saya paling-paling mendengar musik di dalam perjalanan. Di rumah, total Alika. Musik yang disetel paling hanya classical-instrumental pengantar tidurnya. Dan saya ingat, dulu, kala ia di dalam kandungan, ia suka saya perdengarkan berbagai musik klasik, memang (dan Adam Levine. Dan One Direction kalau tidak salah hahaha).

Anak kan memang berbeda-beda. Alika akan berjoget mendengarkan irama flute atau piano yang-saya-saja-hanya-mendengar--samar-dan mengalir dalam alunan indah nan sederhana, ia begitu semangat mendengarkannya, sambil menggoyangkan kepala dan memijakkan kaki ala-ala balerina. Ia pasti akan bangkit berdiri mendengarkan lantunan alat musik di Pony Bear tersebut (on Baby First)- saat si Pony menebak suara apa gerangan yang diputar oleh pemutar piringan hitamnya. Namun ketika mendengarkan acara anak lainnya, misal, Monkey Say Monkey Do on Jim Jam, ia tidak begitu memerhatikan. Tak masalah, bukan? Hanya soal selera (Oh my God! We’re talking about 21 months old baby girl loh ini, tau apa dia soal taste? Haha!).

Alika pun sangat pay attention ketika band live music di sebuah kafe memainkan lagu… jazz. Bahkan, ia bertepuk tangan ketika sang band mengakhiri penampilannya. Ketika band tersebut memainkan musik yang agak-keras-(tak sesuai seleranya), ia cuek saja. Melengos sambil melanjutkan makannya…

Psst…selain jazz, ia juga suka dangdut dan K-Pop. Hahaha. Apalagi iklan macam ichi-ocha, mie sedam ayam krispi (yang goyang-goyang pipi itu looh), dan banyak lagi kok yang dia suka. Macam-macam. Belum dapat disimpulkan secara mutlak. Apapunlah itu, my dear, tetaplah menjadi anak sholehah yaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar