Awalnya saya tahu Bekasi itu
jauh, dari Bapak saya. Katanya, temannya yang PNS di ibukota
berangkat dari rumahnya di Bekasi pukul 5. Dengan polosnya bapak saya menanyakan,
Bekasi itu jauh ya? Teman papa pergi jam 5 subuh pulang jam 9 malam. Kantornya di
Jakarta. Masih syukur ya kamu di Tangerang? Untung kamu ga jadi beli
rumah di Bekasi ya.
Itu satu.
Kedua, saya pernah menanyakan
kepada seorang ibu-ibu di kantor Senen, tinggal dimana? Ia jawab,
Bekasi. Saya yang masih lugu berpikir Bekasi itu dekat (kantor saya
di Kelapa Gading, Bekasi saya rasa tak terlalu jauh dari Kelapa
Gading dan Senen), lalu saya bilang, enak dong bu, deket.
Dekat apanya, jawab si ibu.
Mending kamu ke Ciledug. Angkot banyak. Ga macet-macet amat. Bekasi
mahhhh *si ibu tarik nafas*.
Nah. Dari keluhan si ibu saya
tangkap 3 gambaran tentang Bekasi: jauh, macet dan tak terlalu gampang diakses.
Jangan marah dulu... baca ampe
habisss.
Lalu, baru sekitar seminggu
lalu, dimulailah 'perpeloncoan' terhadap Bekasi. Tidak tahu siapa
yang memulai, adaaa saja guyonan mengenai kota industri ini. Banyak
meme tercipta. Mulai dari seseorang melepas sandal saat masuk ke ATM,
mereka lalu bilang, ini pasti di Bekasi. Lalu ada orang mengisi
bensin full tank, katanya ini pasti orang Bekasi. Lebih parah lagi,
Bekasi digambarkan sebagai planet yang terletak di antara Bumi dan
Matahari. Hahaha.
Bagi kita, lucu. Beberapa di
antaranya sukses membuat saya ngakak setengah mati. Bagi yang orang
Bekasi asli? Orang yang tinggal dan kerja di Bekasi? Belum tentu.
Ada Bekasioners yang ikutan
menertawakan kota mereka sendiri. Bagi mereka semua itu hanyalah
guyonan semata.
Ada, beberapa yang malah
emosi. Bagi mereka pembullyan sudah kelewatan dan tidak bisa
dibiarkan.
Ada juga yang menanggapinya
dengan aksi. Walikota Bekasi mengumpulkan staffnya untuk pembenahan
kota mereka. Menurut saya malah jadi bagus kan?
Saya pribadi tidak ikutan
menyebarluaskan aneka meme or video Bekasi. Setidaknya, di medsos.
Saya hanya memasangnya di dp BBM saya dan langsung mendapat tanggapan
teman-teman. Beberapa di antaranya, warga Bekasi. Yang bukan orang
bekasi tentu menanggapi dengan tertawa terbahak-bahak. Nah, warga
bekasinya ada yang bilang. Asem lo. Kurang ajaaar. Dan sebagainya.
Sekedar menanggapinya dengan candaan.
Ada juga yang lantas membuat
status mengenai keindahan kota Bekasi lengkap dengan hashtag
#akucintabekasi.
Buat saya, itu bagus, bukan?
Ini jadi ajang sendiri buat
Bekasi unjuk gigi. Tunjukkan apa yang istimewa dari Bekasi.
Bekasi dibicarakan
dimana-mana. Bekasi dibahas di TV. Bekasi jadi populer. Tanah di
Bekasi harganya meningkat.
Thus, I think, something we
must see in a positive way.
Ga usahlah tersinggung apalagi
marah-marah pake bahasa hutan tidak jelas.
Bekasi jika diibaratkan sebuah
movie, adalah distrik 12 di the Hunger Games. Jakarta adalah sang
Capitol (panem). Bogor Depok Tangerang Bekasi adalah distrik-distrik.
Semuanya memiliki arti masing-masing bagi Capitol. Bogor dengan hasil
pertanian dan peternakan. Depok dengan hasil sandang. Tangerang
penyumbang SDM terbesar. Dan Bekasi, dengan hasil industrinya.
Memang, Bekasi adalah distrik
12 yang tidak begitu populer di antara yang lainnya. Hanya dipandang
sebelah mata. Namun sang mockingjay, Katnis Everdeen, yang
mengobarkan api pemberontakan terhadap Capitol (untuk memerdekakan
distrik-distrik dari jajahannya), berasal dari Distrik nomor dua
belas. Don't need to be popular to make some change, right? Cayoo
Bekasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar