Rabu, 25 Juni 2014

Can’t We Go Back?



Lagi-lagi tulisan mengenai perpisahan. Iya, memang. Masa keterikatan dinas Penaksir Muda kita selama lima tahun kini tersisa beberapa bulan lagi.

Some stay for more five years, some choose to get it over, some still in doubt…like me.

Loh kenapa ragu? Bukannya saya mau jadi IRT dan pebisnis?

Iya.

Tapi.

Ah, entahlah. Bukannya saya ga konsisten. Sepertinya alasan saya untuk stay a bit longer sudah pernah saya tuliskan dalam “Ia Menyuruhku Bersenang-senang” :)

Can’t we go back to that time?

Supaya saya tidak perlu repot-repot mengenal kalian semua. Supaya saya tidak perlu memiliki memori-memori, pahit-manis-asam-asin (permen?) – saat saya memutuskan kembali melihat-lihat foto lama ini – yang membuat saya tertawa, sedih, menyesal, kecewa – dan percaya akan sangat berat jika harus meninggalkan semuanya.

Can’t we just go back?

Saat kita semua memiliki harapan dan mimpi-mimpi yang sangat besar? Saat kita percaya APAPUN bisa jadi nyata? 

Kemana masa-masa itu saat ini?

Apa sudah berlalu meninggalkan kita sedemikian jauh?

Saya bertaruh, mungkin di antara kita yang memilih untuk pergi, memiliki mimpi-mimpi dan semangat yang baru.

Termasuk juga saya.

Beberapa dari kita akan menjadi next leader di tempat ini (saya percaya peragu macam saya tidak akan pernah menjadi pemimpin yang baik).

Beberapa meminta saya berpikir kembali. Tinggallah, ucap mereka, tinggallah dan kita ubah semua hal di sini menjadi lebih baik (yang benar saja, saya bahkan bukan pegawai yang baik, bagaimana mungkin mengubah orang-orang dan hal?).

Beberapa mengatakan, pergilah jika kau berani tapi pastikan tetap selamat (berani sih berani, tapi belum dapat memastikan selamat…).

Beberapa bilang, mengapa kau masih di sini? Sayang-sayang kemampuanmu (Kemampuan apa, tepatnya? Bermimpi?).

Beberapa bilang, Oh, You, Whatever ....Pergilah saja. Lebih cepat lebih baik. (Bleguk. Hahaha).

Warna-warni.

Tanggapan-tanggapan yang mau tak mau memberanikan, menyurutkan, membijaksanakan, me-reset my mind.

Ah….

Mengapa saya jadi ‘terjebak’ begini?

Can’t we just go back?

Agar semuanya tak menjadi sesulit ini ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar