Iya, enak di anda ga
enak di orang! Huu!
Coba anda berpikir
terbalik, apa mau diselingkuhi? Ga kan?
Yeee, selingkuh mau,
diselingkuhi ga mau! Cupuu.
Jadi gini, ada
banyak jalan menuju Roma. Begitu pun selingkuh. Ada banyak celah buat
selingkuh, baik pria maupun wanita, baik yang bekerja maupun di rumah.
Mengapa?
Ya karena setan ada
dimana-mana….
Sahabat lawan jenis
yang lama tak jumpa.
Atasan di kantor
yang berwibawa.
Rekan kerja yang
manis dan (terlihat) tak berdaya dan sholeha (padahal mah serigala! Hiyyy)
Tetangga, perhaps?
Di segala lapis
usia. Baik 20-an, 30-an, 40-an (Be careful
ini usia rawan! Di saat anak-anak mulai tumbuh besar dan orangtua ingin sedikit
bersenang-senang).
Bisa terjadi kapan
saja dimana saja (udah kayak jingle iklan apaa gitu ya?).
Bentengnya?
Ya anda sendiri.
Proteksi diri
sebelum terjadi.
Banyak kok yang bisa
kita lakukan untuk proteksi.
Kadang kita memang
ga niat, tapi kan kata bang Napi, kejahatan ga cuma terjadi karena niat, lebih
sering karena ada KESEMPATAN.
Right?
Dih,
yang pernah selingkuh pasti senyum-senyum sendiri. Hayooo …
Istighfar mas, mbak.
Pak, buk. Om, tante.
Astaghfirullah
al-adziim….
Proteksi diri
gampang kok (ngomongnya iya, jalaninnya susah ya? haha), kalau MAU dan NIAT.
Satu, letakkanlah hp,
tablet, ipad, laptop di sembarang tempat. Letakkan saja tanpa perlindungan
password, sidik jari, atau bahkan kornea mata mungkin? (Niat bener ah melindungi
PRIVACY-nya).
Buat yang masih
penjajakan mah ya monggooo, dikunci itu gadgetnya, belum tentu jadi pasangan ini kan, tapi buat yang sudah ber-RT?
Wowww, nanti duluuu…. Sumpah janji setia sehidup semati di kala senang
susah-nya di hadapan Tuhan loooh. Masa iya masih mau kunci-kunci gadget segala? Ada apa gerangan?
Ehemsss.
Dua, jangan pernah
pergi kemana-mana berdua saja dengan lawan jenis even itu cuma rekan kerja.
Lah kan cuma makan
siang? Lah iya kalo berlanjut makan malam gimana? Trusnya berlanjut lagi…. Ngeri
ih ngetikinnya juga.
Seorang teman pernah
berkata pada saya, di luar jam kerja, ia tak pernah kemana-mana tanpa kehadiran
istrinya (misal: acara reuni, kondangan, dan lain-lain). Dalam bekerja pun, ia
selalu melibatkan orang ketiga jika bertemu dengan klien wanita. Ia selalu
mengajak supir atau OB nya turut serta.
Nah.
Ayo mulai dari
sekarang. Gampang kok kalau memang niat. Mulai dari yang kecil saja, misal:
bersalaman dengan lawan jenis cukup menangkupkan kedua tangan ke arah tangan
mereka tanpa perlu menggenggam seperti sedia kala.
Ketiga, jika ada
permasalahan pelik dalam keluarga, biasakanlah berbicara pada orang ketiga yang
bersifat netral. Jangan cerita sama sahabat lawan jenis situ. Kalau ternyata
sahabat situ diam-diam suka kamu (Cherybelle-uhuk), gimana?
Siapa orang ketiga?
Konselor pernikahan. Kawan lama (sejenis kelamin ya, catat!) yang sama-sama
mengenal kalian berdua. Psikolog. Ustadz/ ustadzah. Kita memang perlu sharing , tapi harus tahu pasti kepada
siapa kita bercerita. Datanglah pada orang ketiga tersebut, berdua. Insya Allah
akan selalu ada jalan keluar terbaik untuk permasalahan anda.
See?
Gampang kan ternyata
kalo niat?
Oh ya, jangan pernah
bawa-bawa rasa kasihan terhadap pasangan, terhadap anak yang masih kecil, dan blablabla lainnya
ya sebagai alasan tidak selingkuhnya. Kesannya kan nanti kalo anak udah gede
(akhirnya) selingkuh, kalo pasangan tidak lagi perlu dikasihani (trus akhirnya)
selingkuh. Hedehh.
Lakukanlah
untuk MENGASIHANI DIRI ANDA SENDIRI. Sebagai bentuk aktualisasi diri as an human. Sebagai suami. Sebagai istri.
Sebagai ayah. Sebagai ibu.
Masa iya, anda tidak
kasihan pada diri anda sendiri? Masa iya anda mengkhianati diri anda sendiri? Apabila anda selingkuh (juga) itu sama saja
anda menyia-nyiakan diri anda sendiri, bukan anak atau pasangan :)
Boleh di-share cara
lainnya yaa :)
Saya yakin kita semua disini pernah mengalami godaan baik tingkat ringan,
menengah, maupun tingkat dahsyat! Woohoo. Take
care your steps! Allah blesses!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar