Kamis, 26 Juni 2014

Selingkuh Itu Enak


Iya, enak di anda ga enak di orang! Huu!

Coba anda berpikir terbalik, apa mau diselingkuhi? Ga kan?

Yeee, selingkuh mau, diselingkuhi ga mau! Cupuu.

Jadi gini, ada banyak jalan menuju Roma. Begitu pun selingkuh. Ada banyak celah buat selingkuh, baik pria maupun wanita, baik yang bekerja maupun di rumah.

Mengapa?

Ya karena setan ada dimana-mana….

Sahabat lawan jenis yang lama tak jumpa.

Atasan di kantor yang berwibawa.

Rekan kerja yang manis dan (terlihat) tak berdaya dan sholeha (padahal mah serigala! Hiyyy)

Tetangga, perhaps?

Di segala lapis usia. Baik 20-an, 30-an, 40-an (Be careful ini usia rawan! Di saat anak-anak mulai tumbuh besar dan orangtua ingin sedikit bersenang-senang).

Bisa terjadi kapan saja dimana saja (udah kayak jingle iklan apaa gitu ya?).

Bentengnya?

Ya anda sendiri.

Proteksi diri sebelum terjadi.

Banyak kok yang bisa kita lakukan untuk proteksi.

Kadang kita memang ga niat, tapi kan kata bang Napi, kejahatan ga cuma terjadi karena niat, lebih sering karena ada KESEMPATAN.

Right?

Dih, yang pernah selingkuh pasti senyum-senyum sendiri. Hayooo …

Istighfar mas, mbak. Pak, buk. Om, tante.

Astaghfirullah al-adziim….

Proteksi diri gampang kok (ngomongnya iya, jalaninnya susah ya? haha), kalau MAU dan NIAT.

Satu, letakkanlah hp, tablet, ipad, laptop di sembarang tempat. Letakkan saja tanpa perlindungan password, sidik jari, atau bahkan kornea mata mungkin? (Niat bener ah melindungi PRIVACY-nya).

Buat yang masih penjajakan mah ya monggooo, dikunci itu gadgetnya, belum tentu jadi pasangan ini kan, tapi buat yang sudah ber-RT? Wowww, nanti duluuu…. Sumpah janji setia sehidup semati di kala senang susah-nya di hadapan Tuhan loooh. Masa iya masih mau kunci-kunci gadget segala? Ada apa gerangan? Ehemsss.

Dua, jangan pernah pergi kemana-mana berdua saja dengan lawan jenis even itu cuma rekan kerja.

Lah kan cuma makan siang? Lah iya kalo berlanjut makan malam gimana? Trusnya berlanjut lagi…. Ngeri ih ngetikinnya juga. 

Seorang teman pernah berkata pada saya, di luar jam kerja, ia tak pernah kemana-mana tanpa kehadiran istrinya (misal: acara reuni, kondangan, dan lain-lain). Dalam bekerja pun, ia selalu melibatkan orang ketiga jika bertemu dengan klien wanita. Ia selalu mengajak supir atau OB nya turut serta.

Nah. 

Ayo mulai dari sekarang. Gampang kok kalau memang niat. Mulai dari yang kecil saja, misal: bersalaman dengan lawan jenis cukup menangkupkan kedua tangan ke arah tangan mereka tanpa perlu menggenggam seperti sedia kala. 

Ketiga, jika ada permasalahan pelik dalam keluarga, biasakanlah berbicara pada orang ketiga yang bersifat netral. Jangan cerita sama sahabat lawan jenis situ. Kalau ternyata sahabat situ diam-diam suka kamu (Cherybelle-uhuk), gimana?

Siapa orang ketiga? Konselor pernikahan. Kawan lama (sejenis kelamin ya, catat!) yang sama-sama mengenal kalian berdua. Psikolog. Ustadz/ ustadzah. Kita memang perlu sharing , tapi harus tahu pasti kepada siapa kita bercerita. Datanglah pada orang ketiga tersebut, berdua. Insya Allah akan selalu ada jalan keluar terbaik untuk permasalahan anda.

See? 

Gampang kan ternyata kalo niat?


Oh ya, jangan pernah bawa-bawa rasa kasihan terhadap pasangan, terhadap anak yang masih kecil, dan blablabla lainnya ya sebagai alasan tidak selingkuhnya. Kesannya kan nanti kalo anak udah gede (akhirnya) selingkuh, kalo pasangan tidak lagi perlu dikasihani (trus akhirnya) selingkuh. Hedehh.

Lakukanlah untuk MENGASIHANI DIRI ANDA SENDIRI. Sebagai bentuk aktualisasi diri as an human. Sebagai suami. Sebagai istri. Sebagai ayah. Sebagai ibu.

Masa iya, anda tidak kasihan pada diri anda sendiri? Masa iya anda mengkhianati diri anda sendiri? Apabila anda selingkuh (juga) itu sama saja anda menyia-nyiakan diri anda sendiri, bukan anak atau pasangan :)

Boleh di-share cara lainnya yaa :) Saya yakin kita semua disini pernah mengalami godaan baik tingkat ringan, menengah, maupun tingkat dahsyat! Woohoo. Take care your steps! Allah blesses!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar