2009-2010 : On top
Muda. Berbakat. Penuh minat. Atraktif.
Imajinatif. Beranjak dari seorang fresh
graduate ke tingkat beginner expert.
Mulai tahu jati diri, value diri, dan
apa yang diinginkan sepenuhnya. Seluruh dunia seolah berpihak padanya.
2011: Having
had everything she wanted
Pasangan. Sandang. Papan. Pangan. Tabungan. Keluarga.
Sahabat. Sebut saja semua. Ada.
2012: Started
destructing
Mulai paceklik. Salah atur strategi ‘perang’.
Tidak adanya plan B untuk membackup
plan A yang gagal total. Hutang dimana-mana. Instansi maupun perorangan….
2013: On
Bottom. Lost almost everything
Krisis kepercayaan. Baik terhadap diri dan
orang lain. Krisis finansial. Dijauhkan dari peradaban, dari sahabat,
dikucilkan. Merasa semua beban ada di pundak sendiri. Satu per satu dijual
untuk menutup krisis (perhiasan, kendaraan), kecuali : rumah (masih
Alhamdulillah).
2014: Begin
everything once again
Semuanya mulai berangsur membaik. Pasangan menyadarkan. Kantor lebih ramah.
Teman-teman menguatkan. Dimulai dari nol untuk kembali membangun kesuksesan dan
kepercayaan yang sempat hilang.
“Pasang surut
kehidupan. Dari seorang superstar
bisa saja jadi orang buangan. Dari dipuja bisa saja dihujat habis-habisan. Dari
memiliki segalanya, bisa saja kehilangan segalanya. Pola ini akan kembali
terjadi. On top. On bottom. Anda siap
atau tidak, percayalah, datangnya bertubi-tubi. Bersiap untuk kesuksesan
bertubi-tubi. Bersiap pulalah untuk kegagalan yang bertubi-tubi. Belajarlah
dari kesalahan strategi yang lalu agar tak terulang kembali di masa depan.
Paling penting, hargai semua yang anda miliki. Materi atau bukan. Terutama yang
bukan….”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar