Apa
yang terbersit pertama kali ketika mendengar orang kaya?
People
with jewelries
People
with diamond
People
with lamborghini
People
with unlimited credit card
People
who shops without think first
People
who flies with business class
People
who has a personal designer
And so on (you could add if you want)
People
who spend money only to impress society
Is
that it? Sedangkal itukah saja
penilaian kita?
Let's
think again.
Orang
kaya itu yang mampu memberi makan beberapa, belasan, bahkan puluhan
orang.
Orang
kaya itu yang mengikuti lelang berlian, lalu menyumbangkan keuntungan
lelang pada anak-anak kelaparan di Afrika. Nilainya, kawan, bukan
ribuan, ratusan ribuan, atau jutaan, tapi milyaran...
Orang
kaya itu yang setoran pajaknya untuk membangun negara, sebesar gaji
kotor rata-rata pegawai dalam setahunnya.
Orang
kaya itu yang menginspirasi banyak orang untuk bisa sekaya
mereka.
Orang
kaya itu yang menyekolahkan puluhan anak tidak mampu.
Orang
kaya itu yang mendirikan Yayasan Kanker dan Peduli HIV.
Dan
lain sebagainya...
Maka...
Let's
skip they spend that amount of money, tapi lihat bagaimana mereka
mendapatkannya.
Iya,
ada yang menjadi kaya karena keturunan. Itu bukan salah mereka.
Tapi
lebih banyak yang menjadi kaya karena apa yang mereka lakukan :)
Iya,
ada juga mereka yang memilih tetap bersahaja.
Namun
mereka bersosialita, itu pun bukan salahnya.
Itulah
pergaulan mereka, senormalnya kita bergaul dengan teman-teman kita.
Tidak
ada salahnya menjadi ORANG KAYA. Yang salah adalah menjadi KAYA atau
MISKIN TANPA memberikan MANFAAT bagi orang lain. Right?
Jadi,
marilah menilai sesuatu dari segi POSITIFnya saja. Ambil positifnya,
buang negatifnya. Niscaya hidup akan jadi seribu kali lebih mudah :)
Salam
hangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar